Berita Cengkareng, Berita Daerah, Berita Nasional, Warta LDII Jakarta Barat

Ketua MUI Ikuti Sekolah Virtual Kebangsaan LDII bersama Pengurus DPD LDII Jakarta Barat di Kebon Jeruk

Jakarta (24/8). Sekolah Virtual Kebangsaan (SVK) yang diselenggarakan oleh DPP LDII dan diikuti oleh seluruh jajaran pengurus DPP dan 37 Ketua – Ketua DPW Provinsi seluruh Indonesia secara luring di Grand Ballroom Minhaajurrasyidin Lubang Buaya Jakarta, diikuti juga oleh pengurus DPD, PC dan PAC seluruh Indonesia melalui online di studio wilayahnya masing-masing.

“Ada 350 studio mini di setiap daerah yang berarti sekitar 10.000 peserta jika disetiap studio diikuti minimal 30 orang,” jelas Prof.Dr. Singgih Sulistyono Ketua Koordinator Bidang (Korbid) HAL-LN DPP LDII saat memberikan sambutan pada pembukaan.

Salah satu DPD yang mengikuti Sekolah Virtual Kebangsaan Tersebut, LDII Kota Adm Jakarta Barat bersama seluruh pengurus baik DPD, PC Tingkat Kecamatan dan PAC tingkat Kelurahan di Aula Pondok Ponpes Mambaul Huda Kebon Jeruk dan Aula Ponpes Baitul Muttaqin Cengkareng , Jakarta Barat, pada Sabtu (23/8).

Turut hadir dan mengikuti SVK di DPD LDII Jakarta Barat, Ketua MUI Kecamatan Kebon Jeruk, KH.Iskandar Ali, Ketua MUI Kecamatan Kembangan KH.Sabeni, dan Koramil 05/Kebon Jeruk mewakili tiga pilar.

Kepada awak media, KH.Iskandar Ali usai mengikuti SVK mengaku takjub atas perkembangan LDII yang begitu pesat bahkan bisa memiliki Grand ballroom yang begitu besar dan indah. Ia juga sepakat dengan apa yang disampaikan oleh Ketua Umum LDII dalam sambutan pembukaannya. Hal senada juga disampaikan oleh Koramil dan Ketua MUI Kecamatan Kembangan H.Sabeni.

Sementara itu dalam sambutannya, Ir.KH Chriswanto Santoso, Ketua Umum LDII menyoroti bagaimana dunia digital membawa dampak besar terhadap kehidupan berbangsa.

Ia menegaskan, selain perang fisik, Indonesia kini menghadapi perang digital yang jauh lebih kompleks. Informasi yang tidak tersaring, ujaran kebencian, dan provokasi di ruang maya bisa memecah belah persatuan bangsa.

“Keberagaman yang kita miliki seperti suku, pulau, bahasa, agama adalah kekuatan, tetapi sekaligus kerentanan. Jika kita amati, di Arab yang satu bahasa saja bisa terpecah jadi 24 negara. Indonesia jauh lebih beragam, sehingga kita lebih rentan bila tidak ada fondasi kebangsaan yang kuat,” kata KH Chriswanto.

Hadir sebagai nara sumber pada acara ini Gubernur Lemhannas RI, TB. Ace Hasan Syadzily, Pemerhati Politik Pertahanan sekaligus Juru Bicara Presiden Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak yang memaparkan tentang ketahanan Bangsa Indonesia.

Dalam konteks ini, ia menilai ormas Islam seperti LDII memiliki peran strategis dalam memperkuat ketahanan nasional. Di antaranya dengan meningkatkan literasi digital masyarakat, menjaga keamanan siber, memperkuat nilai kebangsaan, menangkal hoaks dan ujaran kebencian, serta menyebarkan optimisme untuk kemajuan bangsa.

“Ketahanan nasional adalah tanggung jawab bersama. Infiltrasi ideologi transnasional harus diwaspadai. Keberagaman kita adalah kekayaan yang harus dijaga agar Indonesia siap menyongsong masa depan yang berdaulat, maju, dan cerah,” ungkap Ace.

Dahnil yang juga menjabat Wakil Kepala Badan Penyelenggara Haji (BPH) RI, mengingatkan ancaman kedaulatan bangsa, tidak hanya dari ideologi, namun juga persoalan pangan, air, dan energi.

Menurut Dahnil, perjalanan panjang LDII menunjukkan bahwa organisasi ini mampu mensenyawakan nilai Islam dengan Pancasila, sekaligus menjadi produk jadi dalam pelaksanaan nilai-nilai kebangsaan. “Kalau ada ormas Islam yang otentik Indonesia, itu LDII. Ia lahir dari proses politik Indonesia,” kata Dahnil.

Ia mengakui bahwa perjalanan LDII tidak selalu mulus. Organisasi ini pernah mendapat stigma, bahkan tuduhan sesat. Namun, bagi Dahnil, generasi muda LDII kini justru memiliki peluang besar untuk membalik sejarah. “Kekuatan sejati LDII ada pada kemampuannya memadukan Islam dengan semangat kebangsaan secara konsisten. Ini warisan yang harus dihidupkan kembali,” ujarnya.

Ketua DPD LDII Jakarta Barat, H.Jasa Darmawan, yang mengikuti secara online bersama peserta lainnya di studio mini Kebon Jeruk menyampaikan rasa bangganya sebagai warga LDII. IA juga turut mengapresiasi para pemateri SKV ini,

“Tokoh Profesional yang memberikan pencerahan ilmu wawasannya tentang ketahanan nasional ini sangat luar biasa, yqng sekaligus pengakuan tentang LDII. Belum tentu kita bisa dapatkan ilmu ini di forum lainnya. Apalagi kerukunan umat beragama sangat penting diakhir-akhir ini dengan berbagai konflik yang terjadi di negara lain”, pungkas Yasa.(fin/Az).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *