Silaturrahim Tiga Pilar
Jakarta (2/11). PC LDII Kembangan menggelar pengajian silaturrahim dengan 3 pilar kebangsaan, yaitu tokoh pemerintah, tokoh agama, dan tokoh masyarakat. Pengajian ini di helat di Masjid An Nur, Meruya Selatan, Jakarta Barat.
Ketua PC LDII Kembangan H. Nur menjelaskan, pengajian ini selain dihelat secara luring, juga dihelat secara daring. Dalam sambutannya, ia berterima kasih terhadap para tamu yang hadir. Pengajian ini menurutnya, untuk mempererat ukhuwah dan persaudaraan dengan aparat dan tokoh-tokoh masyarakat sekitar. Secara berkala LDII Meruya membina jamaah LDII dari usia cabe rawit hingga lansia.
“Kami membimbing generasi muda lewat pengajian, agar tidak terpengaruh hal-hal negatif. Misalnya, saat ini di Meruya Selatan masih marak pemuda menghabiskan waktu dengan mabuk-mabuk dan tawuran. Selain melakukan pengajian, kami juga melakukan kegiatan keakraban dan kegiatan cek kesehatan di masjid An Nur,” ujarnya.
Sementara itu, Camat Kembangan yang diwakili oleh Asisten Camat, Febri dalam sambutannya, mengajak seluruh komponen untuk menjaga persatuan dan kesatuan. Modal inilah menurutnya, yang menjadi kekuatan dalam menghadapi berbagai persoalan.
“Jika mengingat perjuangan kemerdekaan, jelas semuanya bersatu. Akan tetapi, baru berlalu pandemi, saya perhatikan tanpa disadari, kita saling membantu satu sama lain. Semoga silaturrahim ini bermanfaat bagi kita semua. Mari kita bangun kegiatan ini dalam rangka mengokohkan persaudaraan menghadapi permasalahan bangsa ke depan,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua MUI Kembangan Muhammad Sabeni menjelaskan, pengajian silaturrahim ini bisa menjadi salah satu wadah evaluasi untuk seluruh pengurus LDII, MUI, maupun stakeholder lainnya.
“Saat ini banyak orang berpendidikan, tapi sulit menjadi orang yang benar. Misal sekolah hukum, yang mengurusi hukum, ketika tidak ada kebenaran dalam hatinya, mereka memperjual belikan hukum. Maka tempatnya di neraka. Jangan sekali kali kali kita musrik bersekutu dengan Allah, misal menyekutukan Allah dengan jabatannya, memainkan hukum,” ucap Sabeni.
Sabeni juga mengatakan LDII mampu mencetak generasi yang profesional religius. “Saya yakin LDII dapat mendidik generasi yang benar. Misalnya sejak kecil ngajinya diurusi. Warga LDII rapih dalam organisasinya. Saya belum pernah dengar ada warga LDII yang tidak benar,” ucapnya.
Sebagai wujud cinta tanah air dan menjaga keutuhan NKRI, Sabeni berharap ormas Islam yang ada di Indonesia khususnya di kecamatan Kembangan bisa saling merangkul.
“Apapun agamanya mari kita bela negara. Paling indah LDII berdampingan dengan berbagai ormas, MUI, NU. Di Luar negeri bisa saling bunuh, padahal mazhab satu. Semoga kita bisa merawat kecamatan Kembangan ini. Kita rawat kampung kita, saling asih asah asuh,” ujarnya.
Kapolsek Kembangan Ubaidillah dalam sambutannya mengimbau dan mensosialisasikan mengenai Keamanan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas), khususnya anak-anak remaja saat ini tidak bisa menyikapi media sosial (medsos) agar tidak mudah terpancing ajakan tawuran antar remaja.
“Kita perlu mengumpulkan orang tua dan pihak sekolah karena oknum pemuda sebelum tawuran mereka eksis posting di medsos. Kami mengapresiasi LDII Kembangan yang menjaga generusnya dari hal negatif dengan pengajian dan tahfiz Al-Qur’an,” ujarnya.